Jumat, 08 Maret 2019


Teori Antrian Pada TEKNIK SIPIL 

PENDAHULUAN
Antrian adalah suatu kejadian yang biasa dalam kehidupan sehari–hari. Menunggu didepan loket untuk mendapatkan tiket kereta api atau tiket bioskop, pada pintu jalan tol, padabank, pada kasir supermarket, dan situasi–situasi yang lain merupakan kejadian yang seringditemui. Studi tentang antrian bukan merupakan hal yang baru.Antrian timbul disebabkan oleh kebutuhan akan layanan melebihi kemampuan(kapasitas) pelayanan atau fasilitas layanan,
sehingga pengguna fasilitas yang tiba tidak bisasegera mendapat layanan disebabkan kesibukan layanan. Pada banyak hal, tambahan fasilitaspelayanan dapat diberikan untuk mengurangi antrian atau untuk mencegah timbulnya antrian.Akan tetapi biaya karena memberikan pelayanan tambahan, akan menimbulkan pengurangankeuntungan mungkin sampai di bawah tingkat yang dapat diterima. Sebaliknya, seringtimbulnya antrian yang panjang akan mengakibatkan hilangnya pelanggan / nasabah.Salah satu model yang sangat berkembang sekarang ini ialah model matematika.Umumnya, solusi untuk model matematika dapat dijabarkan berdasarkan dua macamprosedur, yaitu : analitis dan simulasi. Pada model simulasi, solusi tidak dijabarkan secaradeduktif. Sebaliknya, model dicoba terhadap harga – harga khusus variabel jawabberdasarkan syarat – syarat tertentu (sudah diperhitungkan terlebih dahulu), kemudiandiselidiki pengaruhnya terhadap variabel kriteria. Karena itu, model simulasi pada hakikatnyamempunyai sifat induktif. Misalnya dalam persoalan antrian, dapat dicoba pengaruhbermacam – macam bentuk sistem pembayaran sehingga diperoleh solusi untuk situasi atausyarat pertibaan yang mana pun.
TUJUAN
Tujuan dari penggunaan teori antrian adalah merancang fasilitas pelayanan, untuk mengatasi permintaan pelayanan yang berfluktuasi secara random dan menjaga keseimbangan antara biaya pelayanan dan biaya yang diperlukan selama antri.
LANDASAN TEORI
  KedatanganSetiap masalah antrian melibatkan kedatangan, misalnya orang, mobil, panggilantelepon untuk dilayani, dan lain – lain. Unsur ini sering dinamakan proses input. Proses inputmeliputi sumber kedatangan atau biasa dinamakan calling population, dan cara terjadinyakedatangan yang umumnya merupakan variabel acak. Menurut Levin, dkk (2002), variableacak adalah suatu variabel yang nilainya bisa berapa saja sebagai hasil dai percobaan acak.Variabel acak dapat berupa diskrit atau kontinu. Bila variabel acak hanya dimungkinkanmemiliki beberapa nilai saja, maka ia merupakan variabel acak diskrit. Sebaliknya bilanilainya dimungkinkan bervariasi pada rentang tertentu, ia dikenal sebagai variabel acak kontinu.
  PelayanPelayan atau mekanisme pelayanan dapat terdiri dari satu atau lebih pelayan, atau satuatau lebih fasilitas pelayanan. Tiap – tiap fasilitas pelayanan kadang – kadang disebut sebagaisaluran (channel) (Schroeder, 1997). Contohnya, jalan tol dapat memiliki beberapa pintu tol.Mekanisme pelayanan dapat hanya terdiri dari satu pelayan dalam satu fasilitas pelayananyang ditemui pada loket seperti pada penjualan tiket di gedung bioskop.
  Antri Inti dari analisa antrian adalah antri itu sendiri. Timbulnya antrian terutamatergantung dari sifat kedatangan dan proses pelayanan. Jika tak ada antrian berarti terdapatpelayan yang menganggur atau kelebihan fasilitas pelayanan (Mulyono, 1991). 

METODE
1.Single Channel – Single Phase. Single Channel berarti satu saluran atau satu jalur, dan Single Phase berarti satu pelayanan. Maksudnya adalah hanya ada satu jalur yang memasuki sistem pelayanan atau hanya ada satu fasilitas pelayanan yang diberikan.
2.Single Channel – Multi Phase. Sama seperti poin nomor satu, bedanya hanya jumlah pelayanan yang diberikan. Multi Phase berarti ada dua atau lebih pelayanan yang dilakukan secara berurutan.
3.Multi Channel – Single Phase. Sistem ini terjadi dimana saja dan kapan saja dimana ada dua atau lebih fasilitas pelayanan yang dialiri oleh aliran tunggal.
4.Multi Channel – Multi Phase. Sistem ini berarti ada beberapa fasilitas pelayanan dalam banyak jalur atau melalui beberapa tahapan. Setiap sistem-sistem ini memiliki beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahapannya.

ANALISA
Simulasi ini merupakan simulasi antrian yang terdapat pada suatu bank. Seperti bank Danamon, Papua, BRI, dll. Dalam simulasi ini setiap nasabah yang ingin melakukan suatutransaksi, pencetakan buku, penarikan uang rekening, dll, pada suatu Teller yang bertugasuntuk melayani para nasabah. Dalam simulasi ini para nasabah mengambil suatu kertas yangterdapat nomor urut, mulai dari nomor urut 1 sampai 200.  Nomor urut tersebut yang akan dipakai sebagai sistem pemanggil antrian. Bila nomor urus tersebut telah sampai pada urutan200 maka akan di ulangi mulai dari urutan pertama.Dalam simulasi ini hanya mempunyai 3 buah Teller yang akan melayani nasabah.Simulasi ini akan menampilkan nomor urut nasabah dan nomor  pelayanan Teller, sehinggapara nasabah mengetahui di mana mereka akan di layani. Teller yang lebih duluan melayaninasabahnya akan melayani lagi nasabah dengan nomor urutan selanjutnya.Saat menjalankan simulasi ini, nasabah yang mempunyai nomor urut 1 sampai 3 akandi panggil secara berurutan dan akan di layani sama Teller 1, 2 dan 3. Setelah itu Teller yangduluan selesai melayani nasabah akan melayani nasabah yang mempunyai nomor urutselanjutnya, sampai semua di layani.Simulasi program ini hanya menampilkan nomor urut nasabah dan nomor teller saja,tidak secara otomatis langsung menentukan berapa jumlah pelanggan yang ada dan berapalama waktu yang di perlukan setiap teller tiap melayani nasabah. Sehingga waktu yang diperlukan untuk melayani tiap nasabah pada teller tersebut di tentukan sendiri oleh penggunasimulasi program ini.     
Tampilan simulasi program
Keterangan Penggunaan Program :
  Teller 1 di tampilkan saat mengklik tombol Teller 1 atau menekan tombol kiri padakeyboard
  Teller 2 di tampilkan saat mengklik tombol Teller 2 atau menekan tombol atas padakeyboard
  Teller 3 di tampilkan saat mengklik tombol Teller 3 atau menekan tombol kanan padakeyboard Tiap menekan tombol tersebut maka nomor antrian akan di tampilkan, dan nomorantrian akan terus semakin bertambah. 

KESIMPULAN
Secara umum, antri memiliki manfaat bagi konsumen maupun bagi pemberi layanan. Manfaat tersebut diantaranya:
·         Antrian membuat konsumen tidak perlu berbaris menunggu untuk dilayani, dan memberikan kepuasan serta kenyamanan kepada konsumen.
·         Antrian secara langsung bermanfaat untuk meningkatkan bonafilitas perusahaan sekaligus menunjukkan keseriusan juga profesionalitas dalam menangani konsumen.
·         Antrian dapat menjadikan kinerja karyawan lebih efisien di bidangnya masing-masing.
Pada intinya, konsep antrian yang dibuat bertujuan untuk memaksimalkan efisiensi pelayanan terhadap permintaan layanan yang fluktuatif dengan tetap menjaga keseimbangan biaya pelayanan dan biaya yang diperlukan selama proses antrian berlangsung
sumber : http://makalahtekniksipil.blogspot.com/2012/01/antrian.html